Rabu, 09 September 2015

Sejarah Perkembangan Agama Buddha

PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA 
DI INDIA

Perkembangan Agama Buddha di India diawali dengan dibabarkannya Dharmacakkapavatana Sutta kepada Lima Petapa. Bersama dengan para pengikut-Nya Buddha membabarkan Ajarannya selama kurang lebih  45 tahun Sang Buddha Wafat pada usia 80 tahun.  Setelah Buddha Parinibbana (543 SM), tiga bulan kemudian atas prakarsa Y.A Maha Kassapa Thera diadakan Sidang Agung Sangha (Sangha Samaya). dengan alasan untuk menyatukan ajaran Buddha yang tersebar di seluruh Jambudipa. sidang sangha ini dilatarbelakangi juga oleh ucapan Bhikkhu Subaddha yang dipandang dapat memecah belah keutuhan ajaran. Dalam kitab Cullavaga disebutkan bahwa bikkhu subadha mrngatakan "jangan bersedih kawan-kawan, janganlah meratap, sekarang kita terbebas dari pertapa Agung yang tidak akan lagi memberitahu kita apa yang sesuai dilakukan dan apa yang tidak, yang membuathidupkita menderita; tetapi sekarang kita dapat berbuat apa yang kita senangi dan tidak berbuat apa yang tidak kita senangi" setelah melalui beberapa pertimbangan maka tercapailah kesepakatan untuk mengadakan sidang sangha.
SIDANG AGUNG I (KONSILI I)
Diadakan pada tahun 543 SM (3 bulan setelah bulan Mei), berlangsung selama 2 bulan
Dipimpin oleh YA.Maha Kassapa dan dihadiri oleh 500 orang Bhikkhu yang semuanya Arahat.
Sidang diadakan di Goa Satapani di kota Rajagaha.
Sponsor sidang agung ini adalah Raja Ajatasatu.
Tujuan Sidang:
Menghimpun Ajaran Sang Buddha yang diajarkan kepada orang yang berlainan, di tempat yang berlainan dan dalam waktu yang berlainan.
Mengulang Dhamma dan Vinaya agar Ajaran Sang Buddha tetap murni, kuat, melebihi ajaran-ajaran lainnya. Y.A. Upali mengulang Vinaya dan Y.A. Ananda mengulang Dhamma.
Kesimpulan/Hasil Konsili I:
Sangha tidak akan menetapkan hal-hal mana yang perlu dihapus dan hal-hal mana yang harus dilaksanakan, juga tidak akan menambah apa-apa yang telah ada.(menetapkan vinaya)
Mengadili Y.A. Ananda karena :
a. Tidak memohon agar Sang Buddha hidup selama satu Kalpa
b. Mengijinkan/Mengusulkan kepada Buddha agar wanita bisa masuk ke dalam sangha
c. Tidak menanyakan 10 vinaya kecil yang boleh dihapus
d. Mengijinkan Umat awam untuk menghormat lebih dulu kepada jenazah Sang Buddha
e. Secara Tidak sengaja Bhikku Ananda menginjak jubah Buddha
f. Setelah tiga kali Sang Buddha meminta air Bhikkhu Ananda tidak mengambilkannya dengan alasan    ainya kotor.
Memberikan hukuman brahmadanda (pengucilan) kepada Bhikkhu Chana
Agama Buddha masih utuh.(menetapkan sutta)
Keterangan : sebelum sidang dilaksanakan Bhikkhu Ananda belum mencapai arahat, tetapi beliau merupakan pembantu tetap Buddha selama 25 tahun jadi Bhikkhu Ananda adalah Bhikkhu yang paling banyak mendengarkan secara langsung kotbah Buddha. Merasa malu karena menjadisatu-satunya peserta yang belum mencapai arahat dengan status sebagai Bhikkhu yang selalu mendampingi Buddha maka Beliau berlatih tekun untuk segera mencapai arahat sehingga pada malam menjelang sidang dimulai Bhikkhu Ananda melaknakan meditasi Vipassana Bhavana dan kemudian mencapai tingkat kesucian Arahat.
Setelah dilaksanaknnya konsili ini ada seorang Bhikkhu bernama Purana yang tidak setuju dengan konsili karena dianggap diskriminasi terhadap Bhikkhu yang belum mencapai tingkat kesucian Arahat.